Penggunaan resistor dalam rangkaian elektronika bisa dirangkai secara seri, paralel atau gabungan dari keduanya (kombinasi seri-paralel). Rangkaian seri adalah menderetkan lebih dari 1 resistor dalam satu garis, sedangkan rangkaian paralel adalah merangkai resistor secara jajarPenggunaan resistor dalam rangkaian elektronika bisa dirangkai secara seri, paralel atau gabungan dari keduanya (kombinasi seri-paralel). Rangkaian seri adalah menderetkan lebih dari 1 resistor dalam satu garis, sedangkan rangkaian paralel adalah merangkai resistor secara jajar
Cara menghitung resistor total (Rt) untuk rangkaian resistor seri adalah hasil penjumlahan dari harga-harga resistor yang diseri tersebut. Contohnya misalkan saja ada 4 resistor dengan nilai masing-masing adalah R1=100 ohm ; R2=150 ohm ; R3=200 ohm ; R4=250 ohm. Kita rangkaikan 4 resistor tersebut secara seri, maka :
Rt = R1 + R2 + R3 + R4
Rt = 100 + 150 + 200 + 250 = 700 ohmSedangkan nilai resistor total untuk rangkaian paralel harus kita hitung dulu 1/Rt atau Rt pangkat (-1). Kita buat aja 4 resistor di atas sebagai contoh, jika dirangkai secara paralel maka :
1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4
1/Rt = 1/100 + 1/150 + 1/200 + 1/250
= 750/75000 + 500/75000 + 375/75000 + 300/75000 (udah pada pinter kan menyamakan penyebut untuk hitungan di atas?)
1/Rt = 1205/75000
maka :
Rt = 75000/1205 = 62,24 ohm
Jauh lebih kecil ya dibanding harga total dari resistor yang dirangakai secara seri?
Yah, begitulah memang kenyataannya... Rangkaian resistor paralel (murni dan bukan kobinasi seri-paralel) selalu memiliki harga lebih kecil dari resistor terkecil yang dirangkaikan, ingat ya...
Dari aturan di atas maka jika 2 resistor dengan harga yang sama diparalelkan akan didapat harga setengahnya. Sebaliknya jika diserikan akan didapatkan harga dua kali lipatnya. Prinsip ini bisa digunakan antara lain untuk mengganti resistor yang tidak ada di pasaran, terutama untuk kamu yang pingin menggunakan nilai presisi di tiap rangkaian yang kamu buat. Misalnya saja kita membutuhkan sebuah resistor dengan nilai 60 ohm (tidak ada di pasaran), maka kita bisa menggunakan 2 resistor yang berharga 120 ohm yang diparalelkan (jika tidak ingin menggunakan resistor dengan nilai yang mendekati harga tersebut misalnya 47 ohm atau 68 ohm).
Untuk rangkaian resistor kobinasi seri dan paralel, nilai R totalnya kita hitung satu persatu dulu. Resistor yang seri dihitung sendiri begitu juga yang paralel, baru kemudian bisa ditentukan nilai totalnya sesuai aturan seri/paralel.
Perlu contoh lagi gitu? Ok ok , kita pakai 4 resistor di atas lagi sebagai contoh. Misalkan kita buat rangkaian kombinasi : R1 dan R2 diserikan, lalu 2 resistor seri tersebut diparalel dengan R3, dan hasilnya diserikan dengan R4. Lihat gambar di bawah ini.Cara menentukan R totalnya atau R resultant-nya adalah :
Tahap 1 kita hitung dulu nilai Resistor hasil dari R1 dan R2 yang dirangkai secara seri (Rs) yaitu :
Rs = R1 + R2 = 100 + 150 = 250 ohm
Tahap selanjutnya Rs ini diparalel dengan R3, kita hitung R paralel (Rp)
1/Rp = 1/Rs + 1/R4 = 1/250 + 1/200 = 4/1000 + 5/1000
1/Rp = 9/1000
Maka :
Rp = 1000/9 = 111,11 ohm
Tahap selanjutnya Rp ini diserikan dengan R4, maka R totalnya adalah :
Rt = Rp + R4 = 111,11 + 250
Rt = 361,11 ohm
Mudah bukan? Pasti bisa dimengertilah, jagoan koq... he-he-he!
Cobain deh berlatih dengan membuat rangkaian resistor kombinasi seri-paralel sendiri lalu hitung berapa nilai R totalnya. Selamat berlatih, kalo ada kesulitan silahkan tanya atau bisa tulis comment di bawah ini.
Home » skema rangkaian elektronika » GAMBAR RANGKAIN SERI DAN PARALEL